Tujuan Penerjemahan Filsafat Yunani

0
1697

Pada abad kedua dan ketiga setelah Hijrah, tak hanya buku-buku filsafat Yunani saja yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, akan tetapi banyak sekali buku yang mengandung ilmu-ilmu pengetahuan lainnya seperti: Logika, Fisika, Matematika, Kedokteran dan lain sebagainya, telah diterjemahkan dari bahasa Yunani, Suryani, dan bahasa-bahasa lainnya ke dalam bahasa Arab.

Tidak seperti pada abad pertama setelah Hijrah dimana khalifah pada waktu itu pernah melarang kaum Muslimin dari mencatat hadis, tafsir, dan segala hal selain Al-Quran. Menurut catatan sejarah, kurang lebih ada dua ratus judul kitab seputar permasalahan-permasalahan ilmiah zaman itu telah diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Sepertinya hal ini memang disengaja untuk memperkaya khasanah ilmiah Islam serta mempercepat tercapainya tujuan-tujuan agama. Sebagaimana Al-Quran seringkali menekankan umat manusia untuk selalu mengamati dan berpikir mengenai alam ciptaan dan segala yang ada di dalamnya seperti langit, bumi, manusia, hewan, dan selainnya. Oleh karenanya, Muslimin dianjurkan untuk bergelut dengan berbagai macam ilmu dan dalam segala bidang.

Kenyataannya memang rezim penguasa di waktu itu sangat bertentangan dengan para imam suci Ahlul Bait a.s. Mereka telah melakukan segala upaya demi mencegah masyarakat dari berhubungan dekat dengan para imam. Karena, jika tidak, masyarakat akan terpikat begitu kuat, lalu mereka akan mendekat dan menjadi pengikut para imam Ahlul Bait a.s. Dengan demikian, mungkin saja tujuan diterjemahkannya buku-buku filsafat berbahasa Yunani ke dalam bahasa Arab adalah untuk mengalihkan pandangan mereka dari para imam Ahlul Bait a.s. serta demi menghambat dakwah Ahlul Bait.

Tetapi, apakah karena mereka telah menyalahgunakan penerjemahan karya-karya Yunani demi menghambat dakwah para imam Ahlul Bait a.s. lantas kita tidak boleh mengkaji dan mempelajarinya buku-buku tersebut? Apakah dengan alasan ini kita harus menjaga jarak dari ilmu-ilmu itu?

Baca juga :   Tujuan Penerjemahan Filsafat Yunani

Filsafat adalah sekumpulan persoalan yang murni rasional yang tujuannya adalah pembuktian atas wujud Tuhan Sang Pencipta dan segala hal yang berkaitan dengannya; seperti kenabian dan kehidupan pasca kematian.

Yang telah disebutkan di atas adalah permasalahan-permasalahan ushuluddin yang harus ditetapkan oleh setiap muslim dengan akal murninya sebelum meyakini kebenaran kitab suci dan sunnah Rasulullah SAW. Karena sebelum menetapkan kebenaran Islam secara rasional, kita tidak dapat berdalil dengan ayat-ayat suci dan hadis-hadis Nabi SAW untuk menetapkan kebenaran ajarannya. Dan sebenarnya permasalahan-permasalahan yang berkenaan dengan ushuluddin seperti wujud Tuhan, tauhid, dan lain sebagainya yang disebutkan dalam riwayat-riwayat pada dasarnya telah ditetapkan secara rasional sebelumnya (Sumber: Muhammad Husain Thabathaba’i, Islam va Insan-e Mu’asher, Qom, 1379 HS).

(Visited 740 times, 1 visits today)

Leave a reply