Mengapa Manusia Tidak Tercipta Sempurna?

Barangkali kita pernah berpikir atau ditanya seputar asal usul keberadaan diri kita hingga kita sadar bahwa kita diciptakan dengan serba kurang lalu berproses menyempurna. Pertanyaannya, kenapa kita tidak diciptakan Tuhan sudah sempurna sejak awal?
Pertanyaan ini muncul dari kelalaian terhadap satu hal, yaitu bahwa unsur utama dari kesempurnaan adalah kesempurnaan yang dicapai dengan penuh ikhtiyar dan secara sengaja.
Dengan kata lain, manusia melakukan perjalannya dengan menggunakan kaki, kehendak, dan keputusannya sendiri. Apabila ia berjalan dengan dituntun atau ditarik paksa, maka hal ini bukan merupakan sebuah kebanggaan dan bukan pula merupakan sebuah kesempurnaan. Apabila manusia menginfakkan satu rupiah dari kekayaannya dengan rencana dan kehendaknya sendiri, maka dengan hal tersebut berarti ia telah melangkahkan kakinya ke arah kesempurnaan akhlak. Sementara, apabila orang lain telah mengambil dengan paksa berjuta-juta dari kekayaannya untuk diinfakkan, maka ia tidak akan mengalami kemajuan dalam perjalanannya takâmulinya, meski satu langkah sekali pun.
Oleh karena itu, berbagai ayat Al-Quran telah menjelaskan bahwa apabila Allah SWT menghendaki keseluruhan manusia untuk beriman secara terpaksa, maka iman yang seperti ini tidak akan pernah membawa pengaruh dan bermanfaat bagi mereka.
“Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah semua orang yang berada di muka bumi ini akan beriman seluruhnya ….”
Sumber:
Nashir Makarim Syirazi, Tafsir Nemûneh, jld. 13, hlm. 375.