Bagaimana cara dan ciri-ciri salat Nabi SAW?

0
978

Dalam sejumlah riwayat diterangkan bagaimana Baginda Nabi SAW mengerjakan salat, di antaranya:

1. Imam Ali a.s., “Rasulullah SAW mengangkat tangannya hingga setinggi telinga ketika mengucapkan takbiratul ikhram, dan bertakbir ketika akan rukuk juga ketika mengangkat kepalanya dari rukuk.”[1]

2. Imam Ali a.s., “Setiap kali Rasulullah SAW melaksanakan salat dan menguap, beliau meletakkan tangan kanannya di depan mulutnya.”[2]

3. Imam Ali a.s. menuliskan kepada Muhammad bin Abu Bakar, “Hati-hatilah dalam rukuk dan sujudmu, karena Rasulullah SAW yang melaksanakan salat secara sempurna dari semua orang dan selalu lebih baik daripada orang lain dalam salatnya, ketika dalam keadaan rukuk, beliau mengucapkan «سبحان ربّى العظیم و بحمده» sebanyak tiga kali dan ketika beliau sujud, beliau membaca: «سبحان ربّى الاعلى و بحمده» [3]

4. Ketika bangun dari rukuk, Nabi SAW mengucapkan:

«سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ اللّهُمّ لَکَ الْحَمْدُ مِلْ‏ءَ سَمَاوَاتِکَ وَ مِلْ‏ءَ أَرْضِکَ وَ مِلْ‏ءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَیْ‏»
“Allah mendengar orang yang memuji-Nya dan mengabulkan (permohonannya) Allahummah! Segala puji bagi-Mu sepenuh langit-langit dan bumi, dan sebanyak apa pun yang Engkau inginkan.” [4]

5. Imam Baqir a.s., “Rasulullah SAW dalam salatnya membaca ‘Bismillahirrahmanirrahim’ secara jahr/keras dan mengeraskan suara itu.[5]

6. Imam Baqir a.s., “Dua orang dari sahabat Nabi SAW berselisih paham tentang bagaimana beliau melaksanakan salat. Untuk mencari titik terang, mereka menulis surat kepada Ubai bin Ka’ab tentang berapa kali Rasulullah berhenti sejenak dalam salatnya. Ia dalam menjawab surat, ‘Rasulullah SAW dalam membaca bacaan berhenti sejenak di antara dua tempat, salah satunya setelah selesai membaca surah al-Fatihah dan yang lainnya setelah membaca surah.[6]

7. Imam Shadiq a.s., “Rasulullah SAW, ketika melaksanakan salat Subuh, membaca surah-surah seperti: “Amma Yatasa alun, Hal ataka hadtsul Ghasyiyah, La Uqsimu biyaumil Qiyamah, dan lainnya. Ketika salat Duhur, beliau membaca surah-surah: Sabbihisma Rabbika, Wa Sysyamsi wa Dhuhaha, Hal ataka Haditsul Ghasyiyah, dan lainnya. Ketika salat Maghrib, beliau membaca surah-surah yang lebih pendek: Qul Huwallahu Ahad, Idza jaa Nashrullah wal Fath dan Idza dzullilatil. Dan ketika salat Isya membaca surah-surah yang dibaca ketika salat Dhuhur.[7]

Baca juga :   Falsafah dan Rahasia Shalat

9. Bara bin ‘Azib berkata, “Rasulullah SAW tidak pernah mengerjakan salat fardhu tanpa membaca qunut.[10]

10. Muhammad bin Musalamah berkata, “Ketika sujud, Rasulullah SAW membaca:

«اللَّهُمَّ لَکَ سَجَدْتُ، وَ بِکَ آمَنْتُ، وَ لَکَ أَسْلَمْت‏، سَجَدَ وَجْهِی‏ لِلَّذِی خَلَقَه‏ و صَوَّرَه،
وَ شَقَّ سَمْعَهُ وَ بَصَرَه‏، فَتَبَارَکَ اللهُ أَحْسَنُ الْخالِقِین‏»
“Allahummah! Aku bersujud pada-Mu, dan beriman kepada-Mu, dan berserah diri kepada-Mu. Wajah (dan hakikat)ku bersujud kepada Yang menciptakannya dan membentuknya, menyingkap mata dan telinga. Maka Maha Suci-lah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.” [11] [iQuest]

 

Referensi:
[1] Ibnu Hayun Maghribi, Nu’man bin Muhammad, Da’āim al-Islām wa Dzikra al-Halāl wa al-Harām wa al-Qadhāyā wa al-Ahkām, jil. 1, hal. 162, Qum, Muasasah Ali al-Bayt As, cet. 2, 1385.
[2] Muhammad Nuri, Husain, Mustadrak al-Wasāil wa Mustanbath al-Masāil, jil. 5, hal. 416, Qum, Muasasah Ali al-Bayt As, Cet. 1, 1408 H.
[3] Tsaqafi, Ibrahim bin Sa’id bin Hilal, Al-Ghārāt aw al-Istighfār wa al-Ghārāt, Periset: Muhadits, Jalaluddin, jil. 1, hal. 246-247, Tehran, Anjuman Atsar Meli, cet. 1, 1395 H.
[4] Ibid, hal. 246.
[5] ‘Ayasyi, Muhammad bin Mas’ud, Al-Tafsir, jil. 1, hal. 20, Tehran, Al-Mathbu’ah al-Ilmiyah, cet. 1, 1380 H.
[6] Thusi, Muhammad bin Hasan, Tahdzib al-Ahkām, jil. 2, hal. 20 Tehran, Al-Mathbu’ah al-Ilmiyah, cet. 1 1380 H.
[7] Ibid, hal. 95-96.
[10]. Ibnu Abi Jumhur, Muhammad bin Zainuddin, ‘Awali al-Laāli al-‘Azizah fi al-Ahādits al-Diniyah, jil.2, hal. 42, Qum, Dar Sayidus Syuhada li-Nasyr, cet. 1, 1405 H.
[11] Salehi Damisyqi, Muhammad bin Yusuf, Sabl al-Huda wa al-Risyād fi Sirah Khair al-Ibād, jil. 8, hal 146, Beirut, Dar al-Kitab al-Ilmiyah, cet. 1. 1414 H.

Baca juga :   Hak Manusia atas Dirinya Sendiri (1)
(Visited 215 times, 1 visits today)

Leave a reply