Argumentasi atas Hudûts Alam

0
905

Dalam ilmu Kalam (Teologi), alam adalah istilah yang berarti apa saja selain Allah. Sementara huduts sebuah sifat yang dinisbahkan kepada entitas apa saja yang keberadaannya didahului oleh ketiadaan.

Dalam hal ini, seorang imam pernah ditanya tentang argument atas huduts alam. Imam menjawab, “Perhatikanlah telur yang di dalamnya terdapat dua cairan yang berbeda warnanya. Dari kedua cairan itu akan terwujud berbagai macam burung berwarna-warni, jantan dan betina. Ini adalah dalil atas huduts alam.” Setelah itu, penanya hanya diam. Namun yang saya tanyakan di sini, bagaimana hal ini bisa menjadi argument atas huduts alam?

Terisinya telur dengan dua cairan berbeda dan terwujudnya berbagai jenis burung jantan dan betina adalah dalil atas huduts alam dan dalil atas kebergantungannya kepada sebab-sebab yang berada di atasnya. Karena, beragamnya bentuk, warna, serta jenis burung yang terwujud dari telur itu bukanlah fenomena khayalan dan fiktif (seperti yang selalu dikatakan kaum sofis). Fenomena-fenomena seperti ini adalah realitas yang memiliki esensi tersendiri dan kriteria serta dampak dalam wujud yang berbeda-beda. Dengan adanya keterikatan sebab-akibat yang sangat mengagumkan dalam fenomena telur, kita tidak bisa menyebut keberadaan telur tersebut sebagai kejadian yang terjadi secara kebetulan; tanpa sebab. Fenomena ini adalah realitas yang berkaitan erat dengan sebab-sebab tertentu.

Dengan melihat perbedaan wujud burung yang terwujud dari wujud telur itu, kita tidak bisa beranggapan bahwa burung-burng itu merupakan “akibat” dari suatu “sebab” (telur-telur) yang tidak memiliki perbedaan satu sama lain. Jika kita telah menyadari bahwa perbedaan “akibat” adalah hasil dari “sebab” yang berbeda-beda, yakni dalam satu telur terdapat dua cairan yang ukuran dan volumenya berbeda dengan cairan yang ada di dalam telur lainnya; dimana telur tersebut akan mewujudkan seekor burung dengan bentuk dan rupa tertentu, maka masih ada pertanyaan lainnya, yaitu hal apa yang menyebabkan perbedaan ini?

Baca juga :   Tujuan Penerjemahan Filsafat Yunani

Maka adanya segala perbedaan wujud dan bentuk wujud di alam semesta ini merupakan tanda akan adanya satu Sebab Yang Esa yang martabat wujud-Nya berada di atas segalanya. Dengan demikian, kita harus mengakui bahwa telur dan segala hal yang tersusun di dalamnya adalah maujud yang hadis dan memiliki sebab tertentu. Hal yang dapat kita pahami dari telur juga tertanam dalam kalbu alam semesta yang sangat luas ini. Kesimpulannya, alam semesta dan segala isinya adalah maujud yang hadis dan keberadaannya disebabkan oleh suatu Sebab Yang Mahaagung. (Muhammad Husain Thabathaba’i, Islam va Insan-e Mu’asir, cet. Majma’ Jahani Ahlul Bait, Qom, 1379 HS).

(Visited 241 times, 1 visits today)

Leave a reply